Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan yang memiliki: 1 selector, 1 property, 1 value.
Format penulisan kalimat CSS:
selector { property: value }
Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat.
Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur.
Value adalah nilai dari pengaturannya.
Contoh Syntax:
h1 { color: red }
Contoh di atas menunjukkan
Selector: h1
Property: color
Value: red
Kalau diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia kira-kira begini: Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).
Pengelompokan Selectors
Anda dapat menulis satu kode CSS untuk berbagai macam selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda mau mengatur agar tag h1, h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:
h1,h2,h3 { color: red }
Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.
Penggunaan Banyak Properties
Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan pemisah titik koma ( ; ).
Contoh:
h1,h2,h3 {color:red; font-family:arial; font-size:150%;}
Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 di atur agar menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.
Cara Penulisan Yang Baik
Sangat disarankan untuk menulis kode CSS menggunakan beberapa baris dimana pengaturan property dan values nya di indent. Ya cuma biar rapih dan lebih mudah di baca aja sih, ga harus kok.
h1,h2,h3 {
color:red;
font-family:arial;
font-size:150%;
}
Sekarang anda sudah mengerti aturan dasar penulisan kalimat CSS. Pelajaran berikutnya akan mengajarkan anda mengaplikasikan kode CSS ke halaman website.
CSS Comment
Kadang kala, ada baiknya anda menuliskan komentar ke dalam kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat.
Anda bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */ untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */ tidak akan dibaca sebagai kode, tapi hanya sebagai catatan untuk diri anda.
/* Tulis komentar anda di sini */
p
{
text-align: justify;
/* Tulis komentar anda di sini */
color: blue;
font-family: arial;
}
Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman web, yaitu:
- Inline CSS
- Embed atau memasang kode css ke dalam bagian
- Nge link ke external CSS
- Import CSS file
Yuk kita bahas satu per satu…
Inline CSS
Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS.
Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau memformat suatu elemen satu kali saja.
Contoh:
Isi paragraf.
Pada contoh di atas, elemen paragraf di format agar tulisannya menggunakan warna biru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya.
Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style: lalu di ikuti dengan syntax property: value.
Embedded CSS
Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag dan . Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag dan diakhiri dengan tag .
Contoh:
p {color:blue;}
Dalam contoh di atas semua elemen dalam halaman web tersebut akan diformat menggunakan font berwarna biru.
External CSS
Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang disimpan dengan akhiran .css. Anda lalu perlu memanggil file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini, anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web anda. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.
Contoh:
- Anda membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain, dan berinama, misalkan: style.css, lalu tuliskan kode-kode css di dalam file tersebut.
2. p {font-family: arial; font-size: small;}
3. h1 {color: red; }
- Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag dan
Import CSS
Anda bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag import.
Contoh:
@import "style.css";
atau
@import url("style.css");
Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS
Apabila ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka yang akan digunakan adalah kode yang lebih spesifik.
Misalkan dalam satu halaman web, menggunakan eksternal style sheet untuk memformat elemen H1 sbb:
h1 {
color: red;
text-align: left;
font-size: 8pt
}
Sementara di halaman web yang sama, di antara tag ada kode CSS sbb:
h1 {
text-align: right;
font-size: 20pt
}
Perhatikan bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari eksternal style sheet, text-align=left sementara dari internal style sheet, text-align=right.
Dalam kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode yang lebih spesifik, dalam hal ini, internal style sheet lebih spesifik dibandingkan eksternal style sheet.
Jadi, dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan adalah sbb:
color: red;
text-align: right;
font-size: 20pt
Masih ingat kan pada pelajaran syntax CSS bagian pertama yang di tulis adalah selector. Pada contoh-contoh di pelajaran sebelumnya, anda melihat penggunaan tag HTML sebagai selector.
Misalkan anda membuat kode CSS untuk tag . Sekarang bagaimana jika anda ingin memformat tag
dengan warna / property berbeda? Misalkan, anda ingin tag
di kolom kiri berwarna biru sementara tag
di kolom tengah berwarna hitam.
Untuk kasus seperti ini, anda bisa menggunakan Class selector dan ID selector.
Class Selector
Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang digunakan lebih dari satu kali.
Cara penulisan Class Selector:
.nama-class {property:value;}
Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:
taghtml.nama-class {Property:value;}
Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag
Contoh:
Penulisan kode CSS:
.tengah {text-align:center;}
p.tengah {color:red;}
h1.kiri {color:blue;}
h1.tengah {color:black;}
Pemakaian kode CSS
Teks tengah akan berwarna merah.
Tag H1 tengah akan berwarna hitam
Tag H1 kiri akan berwarna biru
Hasil:
Teks tengah akan berwarna merah.
Tag H1 tengah akan berwarna hitam
Tag H1 kiri akan berwarna biru
ID Selector
ID Selector mirip dengan Class selector. Untuk membedakannya, gunakanlah ID selector untuk memformat bagian yang hanya muncul satu kali dalam satu halaman web, misalnya untuk memformat bagian menu / sidebar.
Cara penulisan ID Selector:
#nama-ID {property:value;}
Untuk menempelkan ID selector ke dalam tag HTML:
taghtml#nama-ID {Property:value;}
Perhatikan tanda # di setiap awal nama ID. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag
CSS dapat memformat font dengan berbagai macam cara mulai dari pengaturan tipe font, ukuran, dll. Saya akan coba bahas satu per satu ya.
CSS Font Family
Kalau anda biasa menggunakan ms word atau aplikasi lainnya dimana anda bisa merubah jenis / tipe font, pasti anda sudah mengenal nama-nama font seperti: arial, verdana, times new roman dll. Nah kalau di CSS kita sebut tipe font ini Font Family.
Cara penulisan:
property -> font-family
value -> nama-nama font, disarankan menggunakan hanya nama-nama font default
Contoh penulisan:
h1 {
font-family: verdana;
}
h2 {
font-family: “times new roman”;
}
Hasil:
Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan font Verdana
Ini adalah Heading 2 (H2) menggunakan font Times New Roman
CSS font size menentukan ukuran font pada bagian tertentu. Dengan menggunakan property ini, memudahkan kita untuk mengatur ukuran font berbeda-beda dalam satu halaman website.
Cara penulisan:
property -> font-size
value -> Ada berbagai macam cara penulisan value sbb:
Menentukan ukuran font secara absolut:
- xx-small
- x-small
- small
- medium
- large
- x-large
- xx-large
Menentukan ukuran secara relatif:
- larger
- smaller
Menentukan berdasarkan ukuran pasti:
- Menggunakan satuan ukuran px, misalnya: 10px, 12px. Angka negatif tidak diperbolehkan.
Menentukan ukuran berdasarkan persen:
- Menentukan ukuran lebih besar atau lebih kecil sebesar x% dari ukuran font dari element sebelumnya (parent element). Misalnya: 110% atau 80%.
Contoh penulisan:
h1 {
font-size: 14px;
}
h2 {
font-size: 12px;
}
Hasil:
Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan ukuran pasti 14px
Ini adalah Heading 2 (H2) menggunakan ukuran pasti 12px
CSS font style menentukan kemiringan font di bagian tertentu.
Ada 3 macam style yaitu:
- normal : default; browser menampilkan font secara normal
- Italic : browser menampilkan font miring
- oblique : browser menampilkan font oblique.
Perbedaan italic dan oblique:
Jenis font biasanya memiliki font set miring yang disebut italic. Misalkan, untuk font Trebuchet MS, akan terdapat 2 set font yaitu trebuchet MS true type (normal) dan trebuchet MS italic (miring). Sementara pada penggunaan style oblique, yang dibunakan adalah Trebuchet MS true type yang di miringkan pada saat ditampilkan. Jadi untuk beberapa font, tidak akan tampak perbedaan nyata antara penggunaan style italic dan oblique.
Cara penulisan:
property -> font-style
value -> normal, italic, oblique
Contoh penulisan:
h1 {
font-size: 14px;
font-style: italic;
}
h2 {
font-size: 12px;
font-style:oblique;
}
Hasil:
1 komentar:
masbro web saya kok di style.css nya gk ada h1 h2 ya?klo sy mau memasukkan tag h1 h2 di style css gmna caranya?
Posting Komentar
1. "Blog ini Do Follow, silakan post untuk mendapatkan Backlink"
2. "Anda Follow, pasti saya Followback"
3. "Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"
4. "Terima Kasih Lagi . . . !!!"
Komentar Anda Sangat Kami Harapkan Untuk Kemajuan Blog Ini. isikan komentar anda disini !