Minggu, 13 Maret 2011

BELAJAR CSS Cascrade Style Sheet

Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan yang memiliki: 1 selector, 1 property, 1 value.

Format penulisan kalimat CSS:

selector { property: value }

Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat.

Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur.

Value adalah nilai dari pengaturannya.

Contoh Syntax:

h1 { color: red }

Contoh di atas menunjukkan

Selector: h1

Property: color

Value: red

Kalau diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia kira-kira begini: Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).

Pengelompokan Selectors

Anda dapat menulis satu kode CSS untuk berbagai macam selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda mau mengatur agar tag h1, h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:

h1,h2,h3 { color: red }

Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.

Penggunaan Banyak Properties

Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan pemisah titik koma ( ; ).

Contoh:

h1,h2,h3 {color:red; font-family:arial; font-size:150%;}

Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 di atur agar menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.

Cara Penulisan Yang Baik

Sangat disarankan untuk menulis kode CSS menggunakan beberapa baris dimana pengaturan property dan values nya di indent. Ya cuma biar rapih dan lebih mudah di baca aja sih, ga harus kok.

h1,h2,h3 {
color:red;
font-family:arial;
font-size:150%;
}

Sekarang anda sudah mengerti aturan dasar penulisan kalimat CSS. Pelajaran berikutnya akan mengajarkan anda mengaplikasikan kode CSS ke halaman website.

CSS Comment

Kadang kala, ada baiknya anda menuliskan komentar ke dalam kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat.

Anda bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */ untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */ tidak akan dibaca sebagai kode, tapi hanya sebagai catatan untuk diri anda.

/* Tulis komentar anda di sini */

p

{

text-align: justify;

/* Tulis komentar anda di sini */

color: blue;

font-family: arial;

}

AddThis

Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman web, yaitu:

  • Inline CSS
  • Embed atau memasang kode css ke dalam bagian
  • Nge link ke external CSS
  • Import CSS file

Yuk kita bahas satu per satu…

Inline CSS

Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS.

Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau memformat suatu elemen satu kali saja.

Contoh:


Isi paragraf.

Pada contoh di atas, elemen paragraf

di format agar tulisannya menggunakan warna biru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya.

Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style: lalu di ikuti dengan syntax property: value.

Embedded CSS

Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag dan . Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag .

Contoh:

Dalam contoh di atas semua elemen

dalam halaman web tersebut akan diformat menggunakan font berwarna biru.

External CSS

Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang disimpan dengan akhiran .css. Anda lalu perlu memanggil file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini, anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web anda. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.

Contoh:

  1. Anda membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain, dan berinama, misalkan: style.css, lalu tuliskan kode-kode css di dalam file tersebut.

2. p {font-family: arial; font-size: small;}

3. h1 {color: red; }

  1. Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag dan



Import CSS

Anda bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag import.

Contoh:

@import "style.css";

atau

@import url("style.css");

Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS

Apabila ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka yang akan digunakan adalah kode yang lebih spesifik.

Misalkan dalam satu halaman web, menggunakan eksternal style sheet untuk memformat elemen H1 sbb:

h1 {

color: red;

text-align: left;

font-size: 8pt

}

Sementara di halaman web yang sama, di antara tag ada kode CSS sbb:

h1 {

text-align: right;

font-size: 20pt

}

Perhatikan bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari eksternal style sheet, text-align=left sementara dari internal style sheet, text-align=right.

Dalam kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode yang lebih spesifik, dalam hal ini, internal style sheet lebih spesifik dibandingkan eksternal style sheet.

Jadi, dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan adalah sbb:

color: red;

text-align: right;

font-size: 20pt

AddThis

Masih ingat kan pada pelajaran syntax CSS bagian pertama yang di tulis adalah selector. Pada contoh-contoh di pelajaran sebelumnya, anda melihat penggunaan tag HTML sebagai selector.

Misalkan anda membuat kode CSS untuk tag

. Sekarang bagaimana jika anda ingin memformat tag

dengan warna / property berbeda? Misalkan, anda ingin tag

di kolom kiri berwarna biru sementara tag

di kolom tengah berwarna hitam.

Untuk kasus seperti ini, anda bisa menggunakan Class selector dan ID selector.

Class Selector

Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang digunakan lebih dari satu kali.

Cara penulisan Class Selector:

.nama-class {property:value;}

Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:

taghtml.nama-class {Property:value;}

Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag

dan di akhiri dengan tag
.

Contoh:

Penulisan kode CSS:

.tengah {text-align:center;}
p.tengah {color:red;}
h1.kiri {color:blue;}
h1.tengah {color:black;}

Pemakaian kode CSS


Teks tengah akan berwarna merah.


Tag H1 tengah akan berwarna hitam



Tag H1 kiri akan berwarna biru

Hasil:

Teks tengah akan berwarna merah.

Tag H1 tengah akan berwarna hitam

Tag H1 kiri akan berwarna biru

ID Selector

ID Selector mirip dengan Class selector. Untuk membedakannya, gunakanlah ID selector untuk memformat bagian yang hanya muncul satu kali dalam satu halaman web, misalnya untuk memformat bagian menu / sidebar.

Cara penulisan ID Selector:

#nama-ID {property:value;}

Untuk menempelkan ID selector ke dalam tag HTML:

taghtml#nama-ID {Property:value;}

Perhatikan tanda # di setiap awal nama ID. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag

dan di akhiri dengan tag
.

AddThis

CSS dapat memformat font dengan berbagai macam cara mulai dari pengaturan tipe font, ukuran, dll. Saya akan coba bahas satu per satu ya.

CSS Font Family

Kalau anda biasa menggunakan ms word atau aplikasi lainnya dimana anda bisa merubah jenis / tipe font, pasti anda sudah mengenal nama-nama font seperti: arial, verdana, times new roman dll. Nah kalau di CSS kita sebut tipe font ini Font Family.

Cara penulisan:

property -> font-family
value -> nama-nama font, disarankan menggunakan hanya nama-nama font default

Contoh penulisan:

h1 {
font-family: verdana;
}
h2 {
font-family: “times new roman”;
}

Hasil:

Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan font Verdana

Ini adalah Heading 2 (H2) menggunakan font Times New Roman

AddThis

CSS font size menentukan ukuran font pada bagian tertentu. Dengan menggunakan property ini, memudahkan kita untuk mengatur ukuran font berbeda-beda dalam satu halaman website.

Cara penulisan:

property -> font-size
value -> Ada berbagai macam cara penulisan value sbb:

Menentukan ukuran font secara absolut:

  • xx-small
  • x-small
  • small
  • medium
  • large
  • x-large
  • xx-large

Menentukan ukuran secara relatif:

  • larger
  • smaller

Menentukan berdasarkan ukuran pasti:

  • Menggunakan satuan ukuran px, misalnya: 10px, 12px. Angka negatif tidak diperbolehkan.

Menentukan ukuran berdasarkan persen:

  • Menentukan ukuran lebih besar atau lebih kecil sebesar x% dari ukuran font dari element sebelumnya (parent element). Misalnya: 110% atau 80%.

Contoh penulisan:

h1 {
font-size: 14px;
}
h2 {
font-size: 12px;
}

Hasil:

Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan ukuran pasti 14px

Ini adalah Heading 2 (H2) menggunakan ukuran pasti 12px

AddThis

CSS font style menentukan kemiringan font di bagian tertentu.

Ada 3 macam style yaitu:

  • normal : default; browser menampilkan font secara normal
  • Italic : browser menampilkan font miring
  • oblique : browser menampilkan font oblique.

Perbedaan italic dan oblique:

Jenis font biasanya memiliki font set miring yang disebut italic. Misalkan, untuk font Trebuchet MS, akan terdapat 2 set font yaitu trebuchet MS true type (normal) dan trebuchet MS italic (miring). Sementara pada penggunaan style oblique, yang dibunakan adalah Trebuchet MS true type yang di miringkan pada saat ditampilkan. Jadi untuk beberapa font, tidak akan tampak perbedaan nyata antara penggunaan style italic dan oblique.

Cara penulisan:

property -> font-style

value -> normal, italic, oblique

Contoh penulisan:

h1 {

font-size: 14px;
font-style: italic;
}
h2 {
font-size: 12px;
font-style:oblique;
}

Hasil:

Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan style italic

Ini adalah Heading 2 (H2) menggunakan style oblique

AddThis

1 komentar:

lowongan kerja di lampung mengatakan...

masbro web saya kok di style.css nya gk ada h1 h2 ya?klo sy mau memasukkan tag h1 h2 di style css gmna caranya?

Posting Komentar

1. "Blog ini Do Follow, silakan post untuk mendapatkan Backlink"
2. "Anda Follow, pasti saya Followback"
3. "Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"
4. "Terima Kasih Lagi . . . !!!"

Komentar Anda Sangat Kami Harapkan Untuk Kemajuan Blog Ini. isikan komentar anda disini !