Sebab, kasus SK palsu telah mencoreng muka Sukoharjo, utamanya Bupati selaku pembina pegawai di Kota Makmur. Karena itu, pihaknya menerjunkan tim inspektorat pembantu 1,2,3 dan 4 di semua kecamatan. Tujuannya untuk menelusuri apakah ada kasus serupa selain di Kecamatan weru.
"Ini merupakan sesuatu yang memalukan dan menampar Sukoharjo. Saya itu sampai dihubungi inspektur-inspektur di Jawa Tengah tanya soal itu. Lha kalau sudah seperti ini, siapa yang malu, Sukoharjo," ujarnya dengan nada gusar.
Inspektorat sendiri tidak hanya pada pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan. Tetapi juga akan menelusuri kalau ada oknum PNS dari instansi lain yang terlibat.
Sebab, kemungkinan besar kasus SK CPNS palsu itu melibatkan PNS di luar dinas pendidikan. Terkait dengan GTT setor uang Rp 85 juta namun sudah dikembalikan lagi, Joko menegaskan pengembalian itu tidak akan menghilangkan kasus tersebut.
"Itu ursan oknum dengan GTT, tidak ada masalah tetap akan kami tindaklanjuti," tegasnya.
Apapun itu, kata dia, kasus ini tetap akan ditelusuri hingga tuntas dan oknum-oknum yang terlibat aktif, akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang ada.
Pihaknya juga menegaskan akan memanggil seluruh korban SK Palsu untuk dimintai klarifikasi. Setelah itu akan dibuat berita acara, untuk dijadikan dasar pemeriksaan lebih lanjut. (Suaramerdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1. "Blog ini Do Follow, silakan post untuk mendapatkan Backlink"
2. "Anda Follow, pasti saya Followback"
3. "Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"
4. "Terima Kasih Lagi . . . !!!"
Komentar Anda Sangat Kami Harapkan Untuk Kemajuan Blog Ini. isikan komentar anda disini !