Minggu, 13 Maret 2011

GEOSTRATEGI INDONESIA



Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek ,disamping aspek-aspek geografi juga dari aspek demografi ,ideologi, politik ,ekonomi, sosial budaya, dan Hankam. Posisi silang Indonesia tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

1) Geografi : Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua ,Asia dan Australia ,serta di antara samudra Pasifik dan samudra Hindia.

2) Demografi : penduduk Indonesia terletak diantara penduduk jarang di selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)

3) Ideologi : ideologi Indonesia (Pancasila ) terletak diantara liberalisme di selatan (Australia dan Selandia Baru ) dan komunisme di utara (RRC, Vietnam, dan Korea Utara)

4) Politik : Demokrasi Pancasila terletak diantara demokrasi liberal di selatan dan demokrasi dan demokrasi rakyat (diktatur proletar)

5) Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak dianatara ekonomi kapitalis dan selatan Sosialis di utara.

6) Sosial : Masyarakat Indonesia terletak diantara masyarakat individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.

7) Budaya : Budaya Indonesia terletak diantara budaya barat di selatan dan budaya timur di utara.

8) Hankam : Geopolitik dan geostrategi Hankam ( Pertahanan dan Keamanan ) Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan maritim di selatan dan wawasan kekuatan kontinetal di utara.

Dari uarian diatas didapatkan beberapa aspek pendukung tentang bagaimana bangsa Indonesia seharusnya dapat bersikap dalam hal menentukan geostrategi dalam kehidupan bernegara ataupun hubungan internasional dengan bangsa lain. Mulai dari aspek geografi sebagai pendukung, yang menempatkan Indonesia di antara dua benua Asia dan Australia mendorong Indonesia untuk maju khususnya dalam hal geostrategi ditingkat regional adalah ASEAN 10 sedangkan ditingkat Supra Regional adalah ASEAN + 3 (Jepang, China, Korea ) +3 (India, Australia, New Zealand ) Geostrategi ditingkat Regional dikembangkan melalui konsep Asean Security Community (ASC), Asean Economic Comunity (AEC) dan Asean Cultural Comunity (ACC) bahkan pada Asean Summit di Kuala Lumpur (Desember 2005) telah meningkat menjadi Asean Identity. Ditingkat supra regional juga semakin mekar dengan penandatangan Asean Treaty of Ammity and Cooperation (TAC ) oleh China, Australia dan negara lain. Jadi sistem pertahanan Indonesia yaitu Sishanrata atau sekarang dikenal dengan Total Defence dalam implementasinya ditingkat Regional dan Supra regional diwujudkan dalam suatu bentuk “Pertahanan melingkar multi lapis ditingkat nasional ,regional, dan supra regional berupa jaringan laba-laba hubungan antara negara baik yang tidak hanya menggunakan komponen militer tetapi juga nir militer baik ekonomi ,budaya dan identitas dalam rangka menjaga dan memelihara kepentingan nasional Indonesia ”. Dengan cara ini maka posisi Indonesia menjadi lebih aman karena lewat hubungan ini konflik yang nantinya akan muncul menjadi berkurang. Indonesia menjadi lebih aman baik dalam hal melakukan kegiatan ekonomi khususnya di tingkat regional maupun supra regional, menjadi lebih mudah memasarkan produk dalam negeri dan mengembangkan perekonomian di Indonesia dengan sendirinya dan pemasaran produksi dalam negeri menjadi lebih baik. Dalam hal politik negara, dengan masuknya Indonesia kedalam kawasan ASEAN maka kebanyakan strategi politik negara yang saling menjegal setidaknya bisa ditekan walaupun hanya dalam lingkup ASEAN khususnya hal ini biasa terjadi dalam menunjukkan kekuatan suatu negara hubungannya dengan kehidupan internasional dalam bernegara. Sedangkan dalam hal Hankam maka hubungan ini bisa menguntungkan Indonesia khususnya dalam hal memperoleh armada-armada yang digunakan dalam hal pertahanan negara, kemudian penyusunan strategi untuk perkembangan selanjutnya demi mempertahankan wilayah kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan dengan masuknya Indonesia khususnya dalam ASEAN baik ditingkat regional maupun supra regional mampu membawa Indonesia ke tingkat yang lebih baik. Diharapkan juga ditingkat Supra Regional juga akan terjadi kondisi serupa dan dengan demikian baik dilingkungan ASEAN bahkan ASEAN + 6 semua negara didalamnya akan memperoleh kesempatan untuk bersama-sama saling bantu-membantu membangun negerinya. Hal tersebut tidak berarti Indonesia tidak membangun kekuatan militernya tetapi membangun secara terukur. Mungkin Indonesia sebaiknya baru membangun kekuatan militernya secara besar-besaran sesudah pendapatan perkapita mencapai USD 4000 dalam hal pemenuhan ketahanan nasioanal.

Peluang selanjutnya adalah bagaimana Indonesia memanfaatkan letak geografisnya ,yang terletak diantara dua benua Asia dan Australia serta dua samudra Pasifik dan samudra Hindia sebagai suatu kekuatan membangun perekonomian Indonesia. Selain itu adanya selat malaka yang juga sebagai lewatan jalur perdagangan internasional mendorong Indonesia untuk bisa meningkatkan kehidupan ekonominya khususnya di sektor perdagangan ,kelautan dan pemanfaatan sumberdaya bahari yang selama ini masih belum terkelola secara maksimal. Kekayaan sumber daya laut merupakan salah satu peluang wawasan nusantara yang bisa dikembangakan secara optimal nantinya. Dengan memanfaatkan laut yang luas sekitar 2/3 dari luas seluruh Indnesia dengan segala sumberdaya yang ada di dalamnya untuk kesejahteraan rakyat dalam negeri, karena dengan terpenuhinya kesejahteraan rakyat terutama di bidang ekonomi maka stabilitas keamanan negeri juga terjamin. Dengan semua terpenuhinya kesejahteraan masyarakat kecil maka tingkat kriminal dapat diturunkan karena pada prinsipnya seseorang berbuat kriminal karena situasi yang tidak memungkinkan seperti halnya terdesak oleh kebutuhan ekonomi dan perut lapar hingga tak bisa tidur. Bila kesejahteraan rakyat terpenuhi otomatis stabilitas negara dapat terwujud dan kriminalitas dapat ditekan.

Pemanfaatan sumberdaya alam baik laut maupun darat dan mengurangi tingkat penyelundupan yang bisa merugikan negara serta rakyat kecil akan membantu Indonesia khususnya dalam hal peningkatan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada luar negeri baik itu dalam bidang ekonomi ataupun pertahanan negara karena hingga saat ini Indonesia tidak dapat membuat armada pertahanan sendiri tetapi membeli armada dengan teknologi yang mulai tertinggal dan merupakan barang bekas dari beberapa negara maju selain itu perlunya peningkatan terhadap Sumberdaya Manusianya itu sendiri. Peluang lainnya yaitu perkembangan kemajuan teknologi informasi yang berimplikasi pada meningkatnya arus informasi yang cepat akan mendorong percepatan diperolehnya akses informasi terutama yang berkaitan dengan pembangunan nasional ,kekayaan sumberdaya alam yang cukup besar dan beragam merupakan modal dasar pembangunan nasional ,jumlah penduduk yang besar merupakan potensi tenaga kerja ,potensi pertahanan ketika adanya agresi militer maupun potensi pasar dalam negeri. Pancasila sebagai ideologi negara tetap diterima oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang mempersatukan bangsa Indonesia dalam satu kesatuan utuh dalam kekeluargaan dan kebudayaan yang beragam sebagai daya tarik Indonesia di dunia pariwisata dan Internasional. Meluasnya regionalisasi perekonomian antar kawasan dalam implementasi pasar bersama dan juga pelaksanaan otonomi daerah memungkinkan daerah untuk mengembangkan diri sesuai potensi dari daerah masing-masing. Daratan yang subur dan masih belum dikelola secara maksimal menjadikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan swasembada beras dan meningkatkan kondisi pertaniannya dan menjadikan Indonesia berjaya kembali seperti tahun 1984 dengan kebijakan-kebijakan yang mengedepankan ketahanan pangan.

Landasan Geostrategi

Nilai strategis batas laut /perairan Indonesia ,zona perbatasan laut Indonesia mengandung banyak kerawanan dan sensitivitas karena berbagai faktor ,baik yang bersifat permanen maupun yang sementara ,antara lain :

1. Letak geografis di persimpangan jalan antara Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia dan Benua Asia dan Australia sehingga sering dilewati pelayaran Internasional.

2. Struktur negeri yang berbentuk kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 80.000 km terpanjang didunia yang pada umumnya terbuka di kawasan sekitar 8 juta km 2 yang tersebar secara tidak teratur yang didiami oleh penduduk secara tiadak merata bahkan masih banyak pulau-pulau yang tak berpenduduk.

3. Isu-isu globalisasi terutama yang menyangkut demokratisasi hak asasi manusia ,liberalisasi ekonomi dan informasi telah meningkatkan kerawanan-kerawanan di daerah perbatasan.

4. Masih ada batas-batas laut negara yang sudah dirundingkan dan disepakati secara bilateral ,belum memiliki pengakuan secara Internasional dikarenakan batas-batas laut tersebut belum didepositkan di PBB.

Faktor-faktor tersebut diatas menegaskan penting dan strategisnya kepastian batas laut karena tanpa itu penegakan hukum di laut tidak memiliki landasan yang kuat dan akan selalu mengundang kontroversi yang dapat menimbulkan konflik di perairan perbatasan negara. Selain itu trauma akan kasus terdahulu yaitu Sipadan-Ligitan yang merupakan pulau Indonesia yang dimenangkan oleh Malaysia menyebabkan perlunya kewaspadaan Indonesia khususnya untuk pulau-pulau kecil Indonesia yang tidak berpenghuni dan daerah frontier sebagai sasaran penyelundupan baik itu illegal loging ataupun kasus lain yang tentunya merugikan masyarakat kecil dan negara puluhan milyar karena pembalakan liar. Selain itu luasnya wilayah kelautan Indonesia tidak diimbangi dengan minimnya sarana penjagaannya, seperti kurangnya armada yang digunakan untuk memantau keadaan laut. Ini menjadi tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara. Kekhawatiran juga terjadi karena adanya penemuan sumberdaya laut bernilai ekonomi tinggi seperti minyak dan gas bumi serta barang tambang berharga lainnya, sedangkan di sisi lain, batas laut Indonesia masih belum disetujui pihak internasional. Adanya beberapa pulau yang berada pada lokasi strategis di sekitar perbatasan negara merupakan kekhawatiran banyak pihak atas keamanan dan keselamatannya dari penguasaan asing/negara tetangga. Kekhawatiran tersebut didasarkan atas pembinaan yang sangat minim dari pemerintah, sehingga penduduk yang ada di pulau-pulau tersebut lebih banyak berhubungan dengan negara tetangga, menggunakan uang dan bahasa negara tersebut, serta hidup dengan gaya dan budaya negara tetangga. Mereka lebih banyak mendengarkan radio dan melihat siaran televisi negara tetangga sehingga secara tidak langsung penduduk-penduduk pulau tersebut ada dalam penguasaan negara tetangga. Hal ini menyebabkan bergesernya identitas warga Indonesia yang berada pada daerah frontier tersebut secara perlahan. Bukan sepenuhnya salah mereka jika mereka lebih memilih untuk berhubungan dengan negara tetangga. Jika saja pemerintah Indonesia lebih memperhatikan pembangunan di daerah frontier, hal semacam ini tidak perlu terjadi. Peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat adalah kuncinya. Apabila ini terpenuhi maka keraguan terhadap loyalitas mereka pada negara ini tidak akan menjadi wacana publik.

Pengamanan batas laut lewat Waspam yang lemah, kapal-kapal laut yang kurang canggih serta batas laut yang kurang, jelas merupakan penyebab bertambahnya beban dalam menjaga kesatuan wilayah Indonesia. Masalah lainnya timbul dengan bertambahnya kepentingan terhadap laut atau lingkungan maritim, mulai dari perlidungan terhadap jalur komunikasi laut (SLOC, Sea Lanes of Communication) dan jalur perdagangan laut (SLOT, Sea Lanes of Trade) yang vital bagi perdagangan internasional, jalur pemasok energi dan ekonomi yang semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit apalagi soal keamanan maritim yang luas. Tuntutan oleh negara-negara lain mengenai penambahan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia ) yang akhir-akhir ini menjadi perdebatan di sebagian kalangan digunakan sebagai dasar bahwa keamanan maritim akan menjadi agenda dan sekaligus masalah yang membentuk kebijakan keamanan dan pertahanan negara-negara di kawasan ini. Semua ini merupakan tantangan dan ancaman bagi Indonesia, terlebih saat ini Indonesia sangat lemah dalam mengontrol wilayah yang terdiri dari lebih dari 15 ribu pulau, sekitar 7 juta km2 wilayah laut dan darat (termasuk ZEE ), dan 80 ribu km2 garis pantai. Keamanan Nasional Indonesia ini akan banyak ditentukan oleh posisi geostrategis dan geopolitik Indonesia, sebagai negara kepulauan, yang juga mempengaruhi perilaku negara-negara besar di kawasan ini, terutama Amerika Serikat, Jepang, dan Cina, karena kepentingan-kepentingan mereka yang lahir dari posisi geostrategis Indonesia tersebut. Dimensi internasional dan posisi geostrategis Indonesia sebagai negara kepulauan inilah yang menempatkan mengapa masalah separatisme dan konflik komunal sangat vital bagi Indonesia. Setelah terjadi konflik-konflik komunal dan masalah desintregasi akan selalu menjadi kepentingan kekuatan-kekuatan eksternal dengan dalil membantu tetapi kebanyakan dari tujuan utamanya adalah menguasai dan mengeruk semua sumberdaya yang ada di dalamnya. Oleh karena itu dibutuhkanupaya-upaya yang tepat khususnya dalam mempertahankan kedaulatan NKRI dari campur tangan negara lain. Pembangunan yang merata tidak hanya berpusat pada ibukota saja akan mengurangi tingkat kesenjangan sosial antara pulau/ wialayah yang ada. Pemerataan menyebabkan wilayah merasa dipedulikan dan ancaman terhadap separatisme dan konflik komunal bisa dicegah. Selain hal-hal ini sebenarnya masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah membangun kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to defeat) suatu serangan. Selama Indonesia mampu melindungi batas-batas negaranya ,mensejahterakan rakyatnya lewat mempermudah rakyat untuk hidup enak, makan enak, tidur nyenyak dengan stabilitas nasional yang baik otomatis perpecahan akan jauh dari masalah Indonesia. Selain itu penegakan hukum, dan mempersempit akses dari penyelundupan liar baik itu illegal loging, pencurian ikan dan sumber daya lainnya ,menjadi jalan yang mungkin bisa ditempuh untuk peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya di daerah frontier. Utama dan pasti adalah terciptanya stabilitas nasional diberbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, mempertahankan persatuan negara untuk menghindarkan dari masalah sepratisme atau memecahnya pulau dari kesatuan NKRI sehingga mengurangi peluang campur tangan negara lain apalagi dengan dalil membantu yang sebenarnya membawa kepentingan lain yang tesembunyi. Hal inilah yang harus diperhatikan Indonesia melihat rawannya wilayah ini dengan bentuk kepulauan dan tingkat pengamanan yang masih lemah untuk membangun geostrategi Indonesia khususnya untuk menghadapi berbagai ancaman baik itu eksternal maupun internal dari dalam negeri itu sendiri.

6 komentar:

prediksitogel mengatakan...

makasih gan buat infonya dan salam sukses

togel mengatakan...

makasih gan buat infonya dan salam sukses

kera4d mengatakan...

Yah begitulah, backlink dari google ini memang perlu untuk kita kejar dan kita dapatkan

peraktoto mengatakan...

Menarik sekali, perlu saya coba ini.. kebetulan lagi cara tentang hal ini.

goltogel mengatakan...

Info menarik dan boleh sekali dicoba, Makasih buat infonya dan sukses selalu.

bioskop4d mengatakan...

Mau mendapatkan pelayanan yang baik dan ramah??? Modal Kecil bisa mendapatkan hasil yg luar biasa...

Posting Komentar

1. "Blog ini Do Follow, silakan post untuk mendapatkan Backlink"
2. "Anda Follow, pasti saya Followback"
3. "Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"
4. "Terima Kasih Lagi . . . !!!"

Komentar Anda Sangat Kami Harapkan Untuk Kemajuan Blog Ini. isikan komentar anda disini !