TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Ada tiga hal pokok yang penting dalam pengambilan sampel dari populasi, yaitu :
· Populasi yang terhingga dan tak terhingga.
· Pengambilan sampel secara probabilitas dan non probabilitas.
· Pengambilan sampel dengan membagi-bagi dulu populasi menjadi beberapa bagian yang disebut subpopulasi sehingga subpopulasi menjadi relatif homogen/heterogen dan pengambilan sampel langsung dari populasi ang tidak dibagi-bagi dulu menjadi beberapa subpopulasi.
1. Pengambilan Sampel Probabilitas/Acak
Suatu pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, sehingga metode ini sering disebut sebagai prosedur yang terbaik.
- Cara Undian
- Cara Tabel Bilangan Random
- Cara Sistemis/Ordinal
- Cara Stratifikasi (Stratified Random Sampling)
- Jika jumlah elemen tiap subpopulasi sama
Misal : sampel yang dibutuhkan = 150
jumlah subpopulasi = 5
Maka tiap subpopulasi akan diambil 150/5 = 30 sampel
- Jika jumlah elemen tiap subpopulasi beda
Misal : ukuran populasi 868 terbagi dalam 5 subpopulasi, masing-masing
448,131,81,108 dan 100. Untuk mengambil 150 sampel, maka
dibuat tabel sbb :
Subpopulasi | Nilai f (sample fraction) | Sampel diambil |
I II III IV V | 0,516 0,151 0,093 0,124 0,116 | 77 23 13 19 18 |
Jumlah | 1,00 | 150 |
- Cara Kluster (Cluster Sampling)
Sama dengan cara Stratifikasi, bedanya subpopulasinya heterogen. Dengan demikian masing-masing kluster dipilih secara random sebanyak yang dibutuhkan. Pengambilan sampel kluster ini kadang-kadang dikaitkan dengan pengambilan sampel wilayah, sebab dalam pelaksanaannya sering dikaitkan dengan letak geografis.
2. Pengambilan Sampel Non Probabilitas/Non Acak
Suatu pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
- Cara Keputuan (Judgment Sampling)
- Cara Kuota (Quota Sampling)
- Cara Dipermudah (Convinience Sampling)
- Cara Bola Salju (Snowball Sampling)
KEKELIRUAN SAMPLING
Proses penelitian harus terbebas/paling tidak hanya memiliki sedikit kesalahan baik pada saat pengumpulan data, saat melakukan pengolahan data sampai pada penyajian informasi sebagai hasil penelitian. Pada tahap pengumpulan data sampel terdapat medan-medan dimana kekeliruan “sampling” dapat terjadi, oleh karena itu perlu diantisipasi sedini mungkin.
- Kekeliruan Sampling
Terjadinya kekeliruan pada saat menelaah sampel, misalnya : penentuan jumlah sampel yang harus diambil.
- Kekeliruan Tak Sampling
Kekeliruan ini disebabkan misalnya oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan-2 yang tidak tepat, dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.
SAMPEL BISDISTRIBUSI NORMAL
Untuk menentukan apakah data sampel berdistribusi normal, adalah :
· Kurva Normal (uji distribusi normal)
· Uji Chi Kuadrat
· Uji Lillieforts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1. "Blog ini Do Follow, silakan post untuk mendapatkan Backlink"
2. "Anda Follow, pasti saya Followback"
3. "Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"
4. "Terima Kasih Lagi . . . !!!"
Komentar Anda Sangat Kami Harapkan Untuk Kemajuan Blog Ini. isikan komentar anda disini !